Pertunjukan Monolog
Jokasmo
(inspirasi dari
teks Nyanyian Angsa karya Anton Chekov)
-Cak Tohir (Srimulat) –
“Aku menjalaninya sesuai arahan Sang
Sutradara hidup ini. Karna, aku hidup dari hidup ini”. Begitulah Jokasmo
menyimpulkan perjalanan hidupnya yang di nikmati dari panggung ke panggung.
Sebuah bentuk ibadah sosial maupun spiritual yang indah. Jokasmo, tokoh yang
direliefkan oleh cak Tohir ini, menjadi cerminan sosok tua yang “terpinggirkan”
dan menjadi sisa kejayaan panggung tradisi.
Cak Tohir, tak asing bagi para pecinta lawakan Srimulat yang eksis sejak tahun
60 an. Perannya
sebagai drakula dalam panggung
Srimulat langsung dipilih sendiri oleh pendiri grup
teater legendaris asal Solo, almarhum Teguh Slamet Rahardjo. Pria 67 tahun ini mengawali
kariernya di panggung srimulat di Taman Hiburan Rakyat Surabaya.
Berbekal tekad yang lahir dari kecintaannya terhadap panggung, beliau melakukan pentas
keliling beberapa kota dan menjadi aktor monolog.
Beliau menyatakan bahwa dirinya telah menjadi naskah itu sendiri. Sekalipun
kini yang digeluti adalah dunia monolog yang notabene adalah salah satu bentuk seni pertunjukan modern, namun perbincangan Cak Tohir tidak pernah lepas dari semangat dunia
panggung seni tradisi.
Sehubungan dengan itu, Sanggar Jejak
ISI Surakarta mengundang cak Tohir agar sekiranya sudi mementaskan Jokasmo ke
dalam program Rentjang Rawuh. Jika demikian, pada program Rentjang Rawuh ini,
pertunjukan monolog Jokasmo tersebut akan menjadi pertunjukan yang ke-32 dari
pertunjukan monolog keliling cak Tohir. Di gedung F ISI Surakarta, tanggal 4
Maret 2013, pukul 19.30 WIB , Jokasmo kembali melenggang dengan keriangan
jula-julinya.
info : bureg sandeq ( 0817 943 1038 )
sangjejaksurakarta@gmail.com
buregsandeq@gmail.comhttps://www.facebook.com/bureg.sandeq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar